Sabtu, 29 Agustus 2009

Sukses Berawal Dari Ide

Eh... tau kaga, kira-kira... ada kaga hubungan antara ide dengan kesuksesan? Yep, keduanya punya hubungan yang erat, dan bersahabat sangat akrab. Dan sebagai sahabat, tentu... keduanya juga saling mempengaruhi, berbagi, dan mewarnai. Yang satu, memberi andil yang besar pada yang lain. Maksudnya?

Jadi begini... konon... seberapa sering seseorang itu sukses, sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak ide yang dia miliki. Dan seberapa berkualitas sukses yang diraih, juga dipengaruhi oleh kualitas dari ide-idenya. Nah, sudah lebih jelas maksudnya bukan? Sudah bisa melihat hubungan antara ide dengan kesuksesan?

Kalo gitu... berarti... kalo kita kepingin lebih sering sukses... dan meningkatkan kualitas dari kesuksesan tersebut, berarti kita juga harus lebih sering mencari dan meningkatkan ide-ide yang kita miliki dong?

Yep, itu betul, dan menurut isyu yang beredar memang begitu seharusnya. Kalo anda, kamu, sampeyan, kepingin lebih sering sukses, dan meningkatkan kualitas dari kesuksesan yang diraih, berarti saudara harus sering-sering berlatih mencari dan meningkatkan kualitas ide. Entah itu Ide Bagus Oka... ato Ide Bagus Yana.

Oh... jadi begitu ya. Berarti, orang yang sering sukses itu, adalah orang yang punya banyak ide? Mosok seh?

Yup, itu benar, dan itu fakta. Kaga percaya? Coba perhatikan orang-orang sukses di sekitar mu. Entah orang itu pedagang, pengusaha, seniman, karyawan, mahasiswa, atau bahkan ibu rumah tangga. Coba kau perhatikan ibu-ibu yang sukses mendidik dan membesarkan anaknya.

Menurut mu, apa faktor apa yang membuat para ibu itu sukses? Apakah faktor kebetulan? Kesengajaan? Nasib? Kepintaran? Kekayaan? Cara mendidik?

Nope. Menurut kami bukan cuma itu. Menurut hemat kami, faktor utamanya adalah ide. Masih kaga percaya? Ngotot amat. Tapi okelah... coba kau bayangkan antara orang tua yang punya ide ingin jadi apa anaknya nanti, dangan orang tua yang sama sekali tidak punya ide ingin dijadikan apa anaknya nanti. Sudah bisa membayangkan?

Biasanya... seorang orang tua yang punya ide ingin jadi orang macam apa anaknya nanti, akan berusaha semampunya untuk mencari jalan agar idenya tersebut bisa terwujud, betul? Dengan segala daya dan upaya, orang tua tadi akan berusaha menuntun sang anak agar mengikuti jalan yang telah dipersiapkan, betul?

Jadi betul... bukan... bahwa semua kesuksesan itu pada awalnya berasal dari ide? Dan betul juga bukan... pendapat yang mengatakan bahwa seberapa banyak, sering, dan berkualitasnya kesuksesan yang diraih oleh seseorang itu, sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak dan berkualitas ide-ide yang dimilikinya?

Nah, berarti sekarang, kita sudah semakin sadar seberapa besar dan penting pengaruh yang bisa diberikan oleh ide-ide yang kita miliki, terhadap kesuksesan yang ingin kita raih, betul? Dan itu juga berarti saat ini, kita jadi makin tahu bagaimana caranya biar bisa sukses, betul? Yep, dengan sering-sering mencari ide.

Hmm... mencari ide... berarti ada hubungannya dengan sifat kreatif dong?

Yup, memang ada, dan sangat berhubungan. Orang yang selalu banyak ide, bisanya sering dianggap sebagai orang yang kreatif, betul? Tapi apa sebenarnya sifat kreatif itu? Apakah semua orang memilikinya?

Menurut kabar, kreatif itu sebenarnya kurang cocok disebut sifat. Konon.... kreatif itu lebih cocok disebut sebagai kemampuan. Yaitu kemampuan untuk meningkatkan. Dan menurut kabar yang lebih menyenangkan lagi... kita semua sebenarnya telah terlahir dengan dibekali kemampuan itu. Tidak percaya?

Coba perhatikan dirimu, adakah peningkatan yang telah kau dapatkan dari semenjak bayi hingga kini? Ada? Berarti betul dong, bahwa sebenarnya kau juga punya kemampuan itu? Konon... semua umat manusia yang terlahir ke dunia ini telah dianugerahi dengan kemampuan untuk kreatif, inovatif, dan imaginatif.

Menurut perkiraan, 97% orang menjadi sangat kreatif saat berumur 5 tahun. Tapi hanya 36% tetap menjadi sangat kreatif saat mencapai umur 10 tahun. Dan yang lebih menyedihkan lagi, hanya 12% yang tetap menjadi sangat kreatif saat mencapai umur 50 tahun. Kenapa ini bisa terjadi? Apa penyebabnya?

Masih berdasarkan konon... itu antara lain karena semenjak kecil, kemampuan kreatif itu tidak pernah digunakan, dibangkitkan, apalagi ditingkatkan. Sedangkan... agar kemampuan itu bisa berkembang, berarti orang itu sendirilah yang harus melakukannya. Caranya? Ya.... itu tadi, dengan melatihnya. Lalu menjadikannya sebagai kebiasaan.

Menurut mu, kenapa orang-orang tertentu sepertinya mudah sekali menemukan ide? Yep, antara lain karena mereka sudah terbiasa. Sadar atau tidak sadar, terima atau tidak terima, apa yang kau dapat selama ini, adalah hasil dari kebiasaan, betul? Nah, kalo kepingin mengubahnya, berarti harus rela mengubah kebiasaan, betul?

Misalnya, kalo dulu aku dan kau terbiasa malas untuk mencari ide, mungkin mulai saat ini, kita olang mulai harus membiasakan diri untuk mencari dan menemukan ide-ide baru, mau? Lalu, selain itu, apalagi? Yaitu, dengan mengubah lingkungan menjadi lebih positif. Atau jika tidak mampu, carilah lingkungan yang lebih positif.

Kenapa harus mengubah lingkungan? Apa ada pengaruhnya?

Tentu ada. Menurut kabar, sifat kreatif sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Orang akan cenderung lebih kreatif, jika berada di lingkungan yang positif. Atau sebaliknya. Itu karena sifat kreatif sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat positif lainnya. Misalnya, antusias, kesenangan, cinta, kenikmatan, dan rasa tanggungjawab.

Karena itulah, sangat penting bagi orang yang ingin mengasah sifat kreatif, agar selalu berada di lingkungan yang positif. Lingkungan yang bisa mendukung dan mendorongnya untuk terbiasa menggunakan kemampuan itu.

Lalu, selain lingkungan, apalagi?

Kepercayaan atau keyakinan. Konon... manusia itu lebih cenderung untuk melakukan apa yang dia percayai dan yakini. Artinya? Jika si manusia tadi yakin dan percaya bahwa sesungguhnya kreatif itu adalah hak semua manusia, maka mudah-mudahan menusia tadi akan bertingkah-laku sebagaimana manusia-manusia kreatif lainnya.

Dan hal yang paling menyenangkan dari soal kepercayaan ini adalah... bahwa dia tidak harus berdasarkan fakta. Misalnya, jika kau percaya bahwa kau Superman, maka kau adalah Superman. Contoh lain, jika kau yakin bahwa kau bisa berenang, maka kau bisa berenang.

Intinya... Jika kau percaya bahwa dirimu kreatif, maka mudah-mudahan kau akan bertingkah seperti orang kreatif, amiii...n. Tapi... apa yakin saja sudah cukup? Tentu tidak teman. Setelah mampu meyakinkan diri, langkah berikutnya adalah memvisualkan.

Gambarkan, bayangkan, lalu tanamkan di benak mu bahwa sesungguhnya kau kreatif. Lalu coba rasakan bagaimana nikmatnya kalo jadi orang kreatif. Dan terakhir, biasakan untuk berkata pada diri sendiri... "Aku ini kreatif." Nah... selamat menjadi kreatif... dan bergabung dengan jutaan member lainnya.

0 comments:

Posting Komentar